Tuesday, July 19, 2011

Seberapa Pentingnya Sih Data Itu??

Apa sih data itu?
Data merupakan kumpulan fakta berupa angka, karakter, symbol, gambar, tanda - tanda, isyarat, tulisan, suara atau bunyi yang menggambarkan keadaan sebenarnya dan digunakan sebagai input / masukan suatu Sistem Informasi. Beberapa data yang sudah diolah dengan sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi penggunanya disebut Informasi. Setelah informasi yang dibutuhkan terkumpul, kemudian dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan suatu keputusan.

Apa saja contoh data?
Misalnya harga barang – barang yang ada di suatu toko, daftar mahasiswa yang terdaftar di Sekolah Tinggi Teknologi Informasi I-Tech, rekaman video CCTV, rekaman percakapan, data kependudukan, dll.

Apa itu Data Kependudukan?
Data Kependudukan merupakan data tentang penduduk yang didapat dengan cara melakukan sensus penduduk, registrasi penduduk dan penelitian.  Data kependudukan berisi data demografi, ekonomi dan sosial serta jumlah penduduk.

Faktor apa saja yang menentukan jumlah penduduk pada suatu negara?
Jumlah penduduk ditentukan oleh angka kelahiran, angka kematian, urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota), reurbanisasi (perpindahan penduduk dari kota ke desa), emigrasi (perpindahan penduduk ke luar negeri), imigrasi (perpindahan penduduk ke dalam negeri), remigrasi (perpindahan penduduk ke negara asal), dan transmigrasi (perpindahan penduduk dari suatu pulau ke pulau lain dalam satu negara).

Apa itu Sensus Penduduk?
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Konsep sensus yang digunakan di Indonesia adalah kombinasi konsep de jure (mencatat orang – orang yang berada di tempat saat pencacahan) dan de facto (mencatat semua orang berdasarkan tempat tinggal). Ruang lingkup sensus mencakup seluruh wilayah geografis suatu negara dan seluruh penduduknya baik yang masih bayi sampai yang sudah berumur. Sensus penduduk biasanya dilakukan 10 tahun sekali agar dapat dibandingkan dengan beberapa negara lain.

Seberapa pentingkah Data Kependudukan?
Sangat penting!

Mengapa Data Kependudukan itu Penting?
Karena penduduk adalah sentral pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, untuk menentukan kemajuan negara, dibutuhkan data kependudukan yang akurat.

Apakah Peranan dari Data Kependudukan?
Data Kependudukan berperan sebagai basis untuk kegiatan politik seperti untuk menentukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang digunakan dalam Pemilu. DPT mencatat daftar penduduk dewasa yang sudah berhak memilih (sudah 17 tahun ke atas, atau sudah memiliki KTP). Selain itu, Data Kependudukan juga berperan dalam melakukan analisis sosial ekonomi seperti untuk melihat dampak pembangunan terhadap kesejahteraan penduduk, untuk memperlancar keterpaduan pendekatan dalam perencanaan pembangunan, untuk monitoring dan evaluasi program pembangunan, untuk mengamati kemajuan pembangunan, serta untuk meningkatkan komitmen  pembangunan yang diarahkan demi kepentingan penduduk.

JADI, MARI TINGKATKAN KESADARAN TERHADAP PENTINGNYA DATA. KHUSUSNYA DATA KEPENDUDUKAN!

Tanpa data kependudukan yang akurat, penentuan DPT pun akan berantakan karena akan ada beberapa atau mungkin banyak penduduk yang seharusnya sudah memiliki hak untuk memilih namun tidak terdaftar ke dalam DPT sehingga tidak dapat memberikan hak suaranya.

Tanpa data kependudukan yang akurat, pembangunan juga tidak terarah karena tidak dapat dilihat apakah pembangunan yang dilakukan mengalami kemajuan atau kemunduran dan juga apa dampaknya pada kesejahteraan penduduk. Ini disebabkan oleh ketidakmampuan  pelaksanaan monitoring dan evaluasi program pembangunan karena data yang tidak akurat.

Oleh karena itu, sekali lagi kita kampanyekan pentingnya data yang akurat.

Dukung keakuratan data!

Dukung kemajuan pembangunan di Indonesia!


Sistem Informasi Nasional dalam Pengelolaan Data Kependudukan

Di zaman sekarang dimana teknologi informasi semakin berkembang, pengelolaan informasi pun menjadi bagian yang penting untuk menunjang kelangsungan berbagai bidang dari organisasi bisnis sampai pendidikan. Untuk itulah, dibutuhkan sebuah sistem informasi untuk mendukungnya. Sistem informasi yang merupakan sebuah aplikasi pada komputer ini biasanya terintegrasi dengan database dan dijalankan oleh seorang yang ahli.

Menurut O’Brien (2005), Sistem Informasi terdiri dari dua gabungan kata yaitu kata Sistem yang berarti kumpulan elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan Informasi yang merupakan data – data yang telah diolah dengan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya untuk tujuan tertentu.

Sebuah negara pun membutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat menunjang pengambilan keputusan berdasarkan tatanan kewenangan pada organisasi kenegaraannya. Sistem informasi ini disebut Sistem Informasi Nasional. Sistem Informasi Nasional merupakan pengelolaan informasi di seluruh tingkatan pemerintahan secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.

Biasanya, input untuk sebuah Sistem Informasi Nasional adalah data – data tentang kependudukan, sumber daya alam, geografis, ideologi dan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta situasi global. Kemudian data – data tersebut diproses dengan cara pengenalan aspirasi rakyat, pengambilan keputusan berjenjang, pengendalian dengan informasi menyeluruh dan penilaian sehingga menghasilkan output berupa kebijakan strategis, kebijakan manajerial, dan kebijakan teknis-operasional.

Di Indonesia, menurut saya Sistem Informasi Nasional yang ada belum memadai dari sisi sarana hingga prasarana. Mengapa demikian? Karena masih adanya pengulangan data atau redundancy seperti yang terjadi pada kepemilikan KTP ganda. Padahal yang saya tahu, prosedur pembuatan KTP, harus menyerahkan Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga. Secara logika, memang ada kemungkinan beberapa orang yang mempunyai nama sama persis, namun tidak mungkin ada orang yang mempunyai nama serta tempat/tanggal lahir yang sama persis. Dengan adanya sebuah sistem yang terintegrasi dengan database, pengulangan data seperti ini tidak akan terjadi karena adanya validasi/peraturan untuk melakukan input ke dalam sistem.

Pada prosedur penggantian KTP karena pindah rumah, dibutuhkan surat keterangan pindah. Menurut informasi yang saya dapatkan, apabila seseorang pindah dari suatu kota, ke kota yang lainnya, maka KTP akan berubah. Khususnya, Nomor Induk Kependudukan yang menjadi pengenal inti untuk KTP. Nomor Induk Kependudukan ini terdiri dari kode daerah, kode tanggal lahir, serta kode – kode lainnya. Oleh karena itu, jika anda pindah dari Bandung ke Jakarta, maka otomatis NIK anda harus diganti. Apabila prosedur pemindahannya tidak sesuai, maka anda akan memiliki dua KTP, dan kejadian ini tidak akan terdeteksi oleh sistem. Sistem tidak dapat mendeteksinya karena data – data dari seluruh Indonesia ini yang saya ketahui, belum terintegrasi secara keseluruhan, sehingga data dari daerah – daerah belum dapat terhubung satu dan lainnya. Inilah yang menyebabkan beberapa orang memiliki KTP ganda.

Selain itu, juga terdapat faktor SDM. Menurut saya, orang yang berhubungan langsung dengan sistem seharusnya seseorang yang sudah ahli menggunakannya atau seseorang yang sudah dilatih terlebih dahulu sehingga meminimalisir kerusakan data.

Kemudian, pemegang KTP itu sendiri pun punya kewajiban untuk mengikuti prosedur dan peraturan yang berlaku agar data yang ada valid dan tidak merugikan pihak lain.

Sekian tulisan dari saya, maaf apabila ada kata – kata yang salah atau menyinggung suatu pihak. Saya tidak bermaksud seperti itu. Ini hanyalah pendapat dari saya pribadi. Untuk kritik dan saran, bisa anda tuliskan dibagian Comment. Terima kasih untuk waktu yang anda luangkan untuk membaca artikel saya. :)

1 TRILIUN = Benahi Sistem Informasi Nasional

Seperti yang sudah saya bahas di artikel sebelumnya, perlu diadakan pembenahan pada Sistem Informasi Nasional yang ada di Indonesia. Khususnya untuk bagian data kependudukan. Data kependudukan yang ada, masih diragukan keabsahannya karena tidak sedikit penduduk Indonesia yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda dan tidak sedikit pula yang seharusnya sudah memiliki KTP namun tidak memilikinya karena berbagai alasan.

Kegiatan sensus penduduk pun, menurut saya perlu diadakan pembenahan karena menurut informasi yang saya dapatkan, masih banyak daerah yang belum disensus. Entah karena masalah biaya atau masalah infrastruktur sistem yang ada.

Maka dari itu, jika seandainya saya diberikan dana sebesar 1 Triliun untuk membenahi Sistem Informasi Nasional, saya akan melakukan perbaikan sistem pengelolaan informasi yang ada di Indonesia. Mengapa demikian? Karena pengelolaan informasi yang baik sampai menjadi informasi yang akurat adalah hal yang sangat penting.

Pertama – tama, saya akan membuat seluruh sistem pengelolaan informasi ini terkomputerisasi. Tidak perlu menggunakan teknologi tercanggih, hanya dibutuhkan Sistem Informasi Kependudukan yang terintegrasi dengan database sentral yang menyimpan seluruh data kependudukan di Indonesia, beberapa database cadangan yang berisi back up informasi dari database sentral, pengamanan yang sangat ketat dan fasilitas yang memadai untuk tiap kelurahan (Desktop Computer dan Printer).

Kemudian hal yang paling penting adalah pengelolaan Sumber Daya Manusia. Mengapa SDM? Karena SDM merupakan bagian terpenting dari sebuah organisasi. Sebagus apapun sebuah sistem ataupun secanggih apapun teknologi yang ada, jika SDM tidak memenuhi standar, tidak kompeten atau bahkan tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kegiatan yang berlangsung dalam organisasi tersebut akan tetap berantakan.

1.       Sistem Informasi Kependudukan
Sistem Informasi ini berisi data kependudukan dari seluruh daerah di Indonesia. Masing – masing penduduk mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tetap dari pertama kali KTP dibuat. Meskipun KTP hilang atau pindah rumah pun, NIK anda tidak akan berubah. Proses penggantian data yang ada di KTP pun dapat dilakukan hanya dengan mendatangi kelurahan tempat tinggal anda, anda menyebutkan identitas dan kelurahan akan mencari data anda, kemudian anda melakukan konfirmasi data apa yang anda ingin perbaharui. Misalnya alamat tempat tinggal, ataupun status anda. Setelah data telah diubah, kelurahan akan mencetak KTP baru untuk anda.

2.       Database Cadangan
Database ini berisi data back up dari database sentral yang dapat digunakan apabila terjadi kerusakan atau hal – hal yang tidak terduga yang menyebabkan database sentral tidak dapat digunakan.

3.       Pengamanan yang sangat ketat 
     Dibutuhkan teknik pengamanan yang ketat untuk melindungi sistem serta data – data yang ada dalam database agar orang yang tidak bertanggung jawab tidak bisa menyalahgunakan data tersebut. Harus ada pemilahan siapa saja yang berhak mengakses dan siapa yang tidak. Dapat digunakan semacam Virtual Private Network untuk menghubungkan kelurahan – kelurahan di daerah dengan database sentral.

4.       Infrastruktur yang memadai
Dengan dana yang ada, dapat dimulai dari komputerisasi di tingkat kelurahan. Misalnya di Indonesia, terdapat 73100 kelurahan (http://kodepos.nomor.net/_kodepos.php?_i=provinsi-kodepos&sby=000000), maka dengan dana sekitar 383,1 M dapat digunakan untuk menempatkan 1 set komputer dan printer pada tiap kelurahan. Tiap komputer berisi aplikasi yang tersambung dengan jaringan yang menghubungkan dengan database sentral.

5.       Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pengelolaan SDM dapat dilakukan dengan cara diadakan pelatihan untuk seluruh kelurahan secara bertahap di tiap kecamatan di Indonesia. Misalnya untuk Jakarta yang memiliki 44 kecamatan, maka sesi pelatihan dibagi ke dalam 44 sesi yang diadakan bertahap.

Sekian tulisan dari saya. Mohon maaf bila ada kekurangan dan salah - salah kata. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. :)

Friday, July 15, 2011

Post Pertama

Apa Alasan Blog ini Dibuat?
Saya membuat blog ini dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi dan Masyarakat pada Semester Padat saya di Sekolah Tinggi Teknologi Informasi I-Tech yang diberikan oleh dosen saya, Bapak Nixon Erzed.

Apa Saja yang Akan Dibahas Di Blog ini?
Pertama, saya akan membahas tentang Sistem Informasi Nasional di Indonesia, Kemudian saya akan menjelaskan hal apa saja yang akan saya lakukan untuk melakukan pembenahan pada Sistem Informasi Nasional tersebut. Terakhir, saya akan membahas tentang seberapa pentingnya data untuk kehidupan sehari-hari, bahkan untuk kelangsungan bangsa ini sendiri.