Seperti yang sudah saya bahas di artikel sebelumnya, perlu diadakan pembenahan pada Sistem Informasi Nasional yang ada di Indonesia. Khususnya untuk bagian data kependudukan. Data kependudukan yang ada, masih diragukan keabsahannya karena tidak sedikit penduduk Indonesia yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda dan tidak sedikit pula yang seharusnya sudah memiliki KTP namun tidak memilikinya karena berbagai alasan.
Kegiatan sensus penduduk pun, menurut saya perlu diadakan pembenahan karena menurut informasi yang saya dapatkan, masih banyak daerah yang belum disensus. Entah karena masalah biaya atau masalah infrastruktur sistem yang ada.
Maka dari itu, jika seandainya saya diberikan dana sebesar 1 Triliun untuk membenahi Sistem Informasi Nasional, saya akan melakukan perbaikan sistem pengelolaan informasi yang ada di Indonesia. Mengapa demikian? Karena pengelolaan informasi yang baik sampai menjadi informasi yang akurat adalah hal yang sangat penting.
Pertama – tama, saya akan membuat seluruh sistem pengelolaan informasi ini terkomputerisasi. Tidak perlu menggunakan teknologi tercanggih, hanya dibutuhkan Sistem Informasi Kependudukan yang terintegrasi dengan database sentral yang menyimpan seluruh data kependudukan di Indonesia, beberapa database cadangan yang berisi back up informasi dari database sentral, pengamanan yang sangat ketat dan fasilitas yang memadai untuk tiap kelurahan (Desktop Computer dan Printer).
Kemudian hal yang paling penting adalah pengelolaan Sumber Daya Manusia. Mengapa SDM? Karena SDM merupakan bagian terpenting dari sebuah organisasi. Sebagus apapun sebuah sistem ataupun secanggih apapun teknologi yang ada, jika SDM tidak memenuhi standar, tidak kompeten atau bahkan tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kegiatan yang berlangsung dalam organisasi tersebut akan tetap berantakan.
Kemudian hal yang paling penting adalah pengelolaan Sumber Daya Manusia. Mengapa SDM? Karena SDM merupakan bagian terpenting dari sebuah organisasi. Sebagus apapun sebuah sistem ataupun secanggih apapun teknologi yang ada, jika SDM tidak memenuhi standar, tidak kompeten atau bahkan tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kegiatan yang berlangsung dalam organisasi tersebut akan tetap berantakan.
1. Sistem Informasi Kependudukan
Sistem Informasi ini berisi data kependudukan dari seluruh daerah di Indonesia. Masing – masing penduduk mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tetap dari pertama kali KTP dibuat. Meskipun KTP hilang atau pindah rumah pun, NIK anda tidak akan berubah. Proses penggantian data yang ada di KTP pun dapat dilakukan hanya dengan mendatangi kelurahan tempat tinggal anda, anda menyebutkan identitas dan kelurahan akan mencari data anda, kemudian anda melakukan konfirmasi data apa yang anda ingin perbaharui. Misalnya alamat tempat tinggal, ataupun status anda. Setelah data telah diubah, kelurahan akan mencetak KTP baru untuk anda.
2. Database Cadangan
Database ini berisi data back up dari database sentral yang dapat digunakan apabila terjadi kerusakan atau hal – hal yang tidak terduga yang menyebabkan database sentral tidak dapat digunakan.
3. Pengamanan yang sangat ketat
Dibutuhkan teknik pengamanan yang ketat untuk melindungi sistem serta data – data yang ada dalam database agar orang yang tidak bertanggung jawab tidak bisa menyalahgunakan data tersebut. Harus ada pemilahan siapa saja yang berhak mengakses dan siapa yang tidak. Dapat digunakan semacam Virtual Private Network untuk menghubungkan kelurahan – kelurahan di daerah dengan database sentral.
Dibutuhkan teknik pengamanan yang ketat untuk melindungi sistem serta data – data yang ada dalam database agar orang yang tidak bertanggung jawab tidak bisa menyalahgunakan data tersebut. Harus ada pemilahan siapa saja yang berhak mengakses dan siapa yang tidak. Dapat digunakan semacam Virtual Private Network untuk menghubungkan kelurahan – kelurahan di daerah dengan database sentral.
4. Infrastruktur yang memadai
Dengan dana yang ada, dapat dimulai dari komputerisasi di tingkat kelurahan. Misalnya di Indonesia, terdapat 73100 kelurahan (http://kodepos.nomor.net/_kodepos.php?_i=provinsi-kodepos&sby=000000), maka dengan dana sekitar 383,1 M dapat digunakan untuk menempatkan 1 set komputer dan printer pada tiap kelurahan. Tiap komputer berisi aplikasi yang tersambung dengan jaringan yang menghubungkan dengan database sentral.
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pengelolaan SDM dapat dilakukan dengan cara diadakan pelatihan untuk seluruh kelurahan secara bertahap di tiap kecamatan di Indonesia. Misalnya untuk Jakarta yang memiliki 44 kecamatan, maka sesi pelatihan dibagi ke dalam 44 sesi yang diadakan bertahap.
Sekian tulisan dari saya. Mohon maaf bila ada kekurangan dan salah - salah kata. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. :)
No comments:
Post a Comment